MAWAS DIRI DAN INTROSPEKSI DALAM MENJALANI KEHIDUPAN

( BUKU SISWA PAI&BP BAB 7 )

MAWAS DIRI DAN INTROSPEKSI DALAM MENJALANI KEHIDUPAN

Allah Swt. menciptakan dua macam makhluk di dunia ini, yaitu makhluk yang bisa dilihat dan yang tidak dapat dilihat oleh mata. Contoh makhluk yang  dapat  dilihat  oleh mata  di antaranya  adalah  manusia,  hewan,  dan tumbuhan. Sementara makhluk yang tidak dapat dilihat atau makhluk gaib antara lain malaikat, jin, dan setan.

Keberadaan malaikat  dapat  dipahami  sebagai perantara  antara  Allah Swt. dengan dan makhluk lainnya. Orang beriman wajib percaya terhadap adanya makhluk Allah Swt. yang gaib ini. Keyakinan seseorang terhadap adanya  malaikat akan menumbuhkan  sikap dan perilaku yang baik. Jika

keyakinannya sudah benar, maka ia malu untuk berbuat dosa karena setiap yang ia kerjakan akan diawasi oleh malaikat.

Malaikat sangat patuh dalam menjalankan perintah-perintah dari Allah Swt. Mereka selalu bertasbih  dan berzikir kepada Allah Swt. Oleh sebab itu, apabila kita beriman kepada malaikat, kita harus merasa malu kepada mereka  yang selalu memuliakan  Allah Swt, patuh  dalam beribadah, dan selalu  mendoakan   agar  kita  mendapatkan   ampunan   dari  Allah  Swt

Untuk  memperdalam  materi  pada  Bab ini,  kalian  dapat  terbantu   oleh beberapa kata atau kalimat kunci. Pahami beberapa kata kunci ini yaitu:

1.   Iman kepada malaikat.

2.   Tugas-tugas malaikat.

3.   Hubungan beriman kepada malaikat dengan kehidupan sehari-hari.

4.   Hikmah beriman kepada malaikat


1.  Iman  kepada  Malaikat  Termasuk  Pondasi  Kepercayaan  dalam Islam


Iman kepada malaikat termasuk rukun iman. Malaikat adalah makhluk Allah Swt. yang diciptakan dari Nur Ilahi (cahaya Allah Swt.). Mereka bertugas untuk mengurusi berbagai urusan yang diperintah oleh-Nya.

Iman kepada malaikat berarti mengakui keberadaan mereka yang selalu taat kepada Allah Swt. Malaikat diciptakan untuk  mengabdi kepada-Nya. Mereka tidak pernah membangkang dan tidak pula merasa letih. Allah Swt. mengisyaratkannya  dalam Q.S. al-Anbiyā/21: 19.

وَلَهٗ مَنْ فِى السَّمٰوٰتِ وَالْاَرْضِۗ وَمَنْ عِنْدَهٗ لَا يَسْتَكْبِرُوْنَ عَنْ عِبَادَتِهٖ وَلَا يَسْتَحْسِرُوْنَ ۚ ١٩

“Dan milik-Nya siapa yang di langit dan di bumi. Dan (Malaikat-Malaikat) yang di sisi-Nya, tidak mempunyai rasa angkuh untuk menyembah-Nya dan tidak (pula) merasa letih.” (Q.S. al-Anbiyā/21: 19)


Ayat di atas menjelaskan bahwa malaikat adalah makhluk Allah Swt. yang taat dalam melaksanakan tugas. Allah Swt. yang memiliki kekuasaan baik  di  langit  maupun  di  bumi. Dia yang  menciptakan,  mengatur,  dan menguasai  makhluk-Nya.  Kekuasaan-Nya meliputi  malaikat  yang  ada di

sisi-Nya. Mereka tidak merasa letih dan lelah untuk mengabdi kepada-Nya

Sifat dan perilaku Malaikat antara lain adalah:

a. Selalu taat kepada Allah Swt. dan tidak pernah maksiat kepada-Nya.

b. Sesuai kehendak Allah Swt., Malaikat dapat berubah wujud. Jibril pernah mendatangi  Nabi Muhammad saw. dengan menyamar seperti sahabat dengan nama Dihyah al-Kalbi juga seperti sahabat dari Arab Badui.

c. Tidak makan dan minum.

d. Tidak berjenis kelamin.

e. Tidak pernah berhenti dan letih beribadah kepada Allah Swt.

f.  Senang terhadap majelis zikir.

g. Mendoakan hamba yang menunggu salat berjamaah.


Setelah mengetahui  sifat-sifatnya, kita akan membahas perbedaannya dengan sifat jin dan manusia. Sifat-sifat jin antara lain yaitu: a) diciptakan dari nyala api, b) makhluk gaib, c) ada yang patuh dan durhaka, d) memiliki nafsu, dan e) seperti manusia, mereka makan dan minum.

Sedangkan sifat manusia  antara  lain yaitu:  a) berasal  dari  tanah,  b) makhluk kasat mata, c) seperti jin, ada yang taat dan durhaka, d) memiliki potensi biologis, seperti makan dan minum, e) potensi berpikir yang dapat berubah, dan f) memiliki hawa nafsu.

Malaikat tidak  diberikan  kekuatan  menganalisis  seperti  manusia. Malaikat tunduk  dan patuh  kepada ketentuan  Allah Swt. Malaikat tidak memiliki kekuatan  untuk  menyangkal  atau  durhaka  kepada  Allah Swt.

2.  Tugas Malaikat

Secara umum, tugas malaikat adalah sebagai berikut:

a. Menyampaikan wahyu atau risalah kepada para nabi.

b. Meneguhkan hati para hamba-hamba Allah Swt. yang tulus.

c. Menjaga orang-orang yang beriman baik di dunia maupun di akhirat. d. Perantara untuk melaksanakan hukuman bagi orang-orang yang kafir. e. Mendorong manusia untuk berbuat baik.

Di bawah ini dipaparkan nama malaikat berikut tugasnya:

a. Jibril

Wahyu  kepada  nabi  dan  rasul  disampaikan  oleh  Jibril. Malaikat  Jibril memiliki  nama  lain  yaitu  Rūh al-Quds, Rūh al-Amīn, dan  Namūs.

b. Malaikat Mikail

Malaikat Mikail memiliki tugas  sebagai pengatur  kesejahteraan  makhluk seperti menurunkan hujan, mengatur awan dan angin, dan membagi-bagikan rezeki ditugaskan pada Mikail.

c. Malaikat Israfil

Israfil memiliki tugas meniup terompet (sangkakala) pada hari kiamat dan

saat hari kebangkitan di Padang Mahsyar.

d. Malaikat Izrail

Izrail memiliki tugas mencabut nyawa seluruh makhluk hidup baik manusia, jin, iblis, setan, maupun malaikat apabila telah tiba waktunya.

e. Malaikat Munkar

Munkar memiliki tugas bertanya kepada orang yang berada dalam kubur.

f.  Malaikat Nakir

Nakir sama seperti Munkar bertugas bertanya  kepada orang yang berada dalam kubur.

g. Malaikat Rakib

Semua pekerjaan  yang baik pada setiap manusia  sejak akil balig sampai akhir  hayat  dicatat  oleh Rakib.

h. Malaikat Atid

Semua pekerjaan buruk setiap manusia sejak akil balig sampai akhir hayat dicatat oleh Atid.

i.  Malaikat Ridwan

Ridwan  memiliki  tugas  menjaga  dan  mengatur  kesejahteraan  penghuni surga.

j.  Malaikat Malik

Malik disebut juga Zabāniyah yang bertugas menjaga dan mengatur siksa

(azab) bagi para penghuni neraka.


3.  Hubungan Iman kepada Malaikat dengan Aktivitas  Kehidupan

Ketika kalian berada di tempat tersembunyi sendirian, apakah benar-benar kalian sendirian? Apakah benar-benar tidak ada yang melihat dan mengawasi kalian? Oh, tidak. Iman kepada Allah Swt. dan malaikat-Nya memastikan kita tidak pernah sendirian. Kita selalu bersama-Nya dan dua malaikat yang ditugaskan mengawal dan mengawasi kita. Siapa mereka? Tentu kalian sudah tahu, yaitu Rakib dan Atid. Dalam pengawasan  dua malaikat ini, seluruh gerak-gerik kita terawasi dan tercatat sangat rapih dalam buku amal kita.

Oleh karena itu, kita harus sangat hati-hati dalam hidup ini. Iman kepada malaikat  itu  bukan  sekedar  percaya  ada malaikat. Atau hanya  meyakini bahwa mereka memiliki tugas-tugas tertentu.  Iman kepada malaikat harus terkoneksikan langsung dengan seluruh gerak-gerik kita, seluruh sikap dan perilaku kita.

Iman kepada malaikat, bukan semata-mata meyakini bahwa malaikat itu ada. Atau hanya meyakini bahwa malaikat itu punya tugas-tugas tertentu. Iman kepada  malaikat  hendaknya  dapat  dihubungkan  dengan  sikap dan perilaku pada kehidupan.

4.  Hikmah  Beriman kepada Malaikat

Beriman kepada malaikat Allah Swt. memiliki beberapa hikmah yaitu sebagai berikut:

a. Motivasi  untuk   mewujudkan   ketaatan   kepada  Allah  Swt.  dengan bercermin   diri  kepada   ketaatan   malaikat.

b. Menimbulkan    kewaspadaan    dalam    berperilaku    dengan    merasa diperhatikan     oleh   malaikat.

c. Tetap optimis dalam berusaha. Allah Swt. akan memberi ilmu melalui Jibril dan memberi rezeki melalui Mikail.

d. Berusaha dengan optimis dilandasi keyakinan  bahwa Allah Swt. akan memberikan  rezeki melalui malaikat yang ditugaskannya.

e. Mendorong  peningkatan  amal  saleh  sebagai bekal untuk  kehidupan akhirat.


5.  Perilaku   Menumbuhkan  Karakter  Positif   sehingga   Tertanam

Dorongan  untuk  Beramal Baik dan Menjauhi Amal yang Buruk

Perwujudan perilaku yang mencerminkan beriman kepada malaikat antara lain:

a. Selalu  memohon  hidayah  kepada-Nya  dan  bersyukur  dengan  cara berbagi  ilmu  dengan  orang  lain.  Ini  merupakan  cerminan  beriman kepada  malaikat  Jibril.

b. Berusaha secara maksimal dan bertawakal  penuh  kepada-Nya  untuk mencari rezeki yang baik dan halal, sebagai cerminan beriman kepada malaikat  Mikail.

c. Sebagai orang  yang  beriman  kepada  Malaikat Israfil, perilaku  yang dapat  diwujudkan  adalah  selalu  memohon  kepada  Allah  Swt. agar diselamatkan dalam menghadapi musibah dan huru-hara dunia, maupun saat terjadinya  hari  kiamat.

d. Berusaha  mempersiapkan  diri  untuk  menghadapi  kematian  dengan berdo’a agar terhindar dari siksaan sakaratul maut (ketika ajal menjemput). Ini merupakan  cerminan beriman kepada malaikat Izrail.

e. Selalu memohon kepada Allah Swt. agar dilapangkan di alam kubur dan diringankan dari siksa kubur menjadi cerminan beriman kepada Munkar dan Nakir.

f.  Mewujudkan niat dan perbuatan baik sebagai cerminan beriman kepada Malaikat Rakib.

g. Cerminan  beriman  kepada  malaikat  ’Atīd  dapat  diwujudkan  dengan menjauhi niat buruk, perkataan  yang kotor, perbuatan  yang jelek dan menjauhi  perilaku  tercela.

h. Cerminan   beriman   kepada   malaikat   Ridwan  diwujudkan   dengan memohon kepada Allah Swt. agar masuk surga dengan aman, menciptakan   kedamaian   dan   ketentraman    di   dunia.

i.  Cerminan  beriman  kepada  malaikat  Malik adalah  memohon  kepada Allah Swt. agar terhindar  dari siksaan api neraka.


============================

 Sumber Buku :

Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti untuk SMP Kelas VII


Penulis

Rudi Ahmad Suryadi

Sumiyati


Penelaah

Aam Abdussalam

Muhammad Ahsan


Penyelia

Pusat Kurikulum dan Perbukuan


Ilustrator

Edi Dharma


Penyunting

Asep Andi Rahman


Penata Letak (Desainer)

Ahmad Ridwan Khanafi


Penerbit

Pusat Kurikulum dan Perbukuan

Badan Penelitian dan Pengembangan dan Perbukuan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Jalan Gunung Sahari Raya No. 4 Jakarta Pusat


Komentar

Postingan populer dari blog ini

1. Memahami Makna Rukhṣah

BAB VIII MENGHINDARI GIBAH DAN MELAKSANAKAN TABAYUN